Tuesday, April 17, 2012

RBA potong suku bunga jika inflasi jinak

Bank Sentral Australia mengatakan bahwa saat ini ekspansi yang tumbuh lebih lambat untuk menurunkan inflasi dapat meningkatkan prospek untuk pemotongan tingkat suku bunga yang pertama tahun ini, seperti ditunjukkan dalam notulen rapat 3 April lalu.

Dalam notulennya RBA mengatakan bahwa para anggota bank sentral telah menurunkan perkiraan pertumbuhan mereka. Jika pertumbuhan permintaan terus melemah hasilnya dapat diperkirakan akan menghasilkan inflasi yang moderat sehingga kebijakaan moneter dapat diringankan kembali.
Notulen ini menunjukkan bahwa penurunan tingkat suku bunga akan bergantung dari hasil inflasi kuartal pertama 24 April mendatang, karena saat ini data menunjukkan pertumbuhan ekonomi lebih lambat dari perkiraan bank sentral sebelumnya. RBA memutuskan untuk tidak menurunkan tigkat suku bunga pinjamanan dalam tiga pertemuan terakhir tahun ini karean pemulihan ekonomi mulai stabil dan sektor pertambangan yang menyumbangkan pertumbuhan berkelanjutan.
Gubernur RBA Glenn Stevens dan para anggotanya sebelumnya telah menurunkan suku bunga pinjaman dua kali tahun lalu karena stagnasi bursa kerja dan harga-harga aset yang melemah walaupun investasi sumber daya menguat dan dolar aussie yang menguat.
Tingkat pengangguran berada di 5,25% dalam enam bulan terakhir. Sejak 3 April data pemerintah AS telah menunjukkan ekonomi domestik yang bergerak mixed.
Tingkat pembayaran gaji naik melampaui perkiraan ekonom, mencatat kuartal terbaik sejak tiga bulan terakhir 2010 lalu dengan tingkat pengangguran berada dilevel 5,2%.
Pertumbuhan di Australia saat ini masih terdorong oleh Cina, rekan dagang terbesarnya, yang membeli bijih besi,batu bara, dan gas alam.
Para pejabat menggarisbawahi bahwa tingkat nilai tukar masih tinggi, “dalam konteks untuk meringankan syarat perdagangan.

No comments:

silahkan buktikan

bisnis